CALIFORNIA - Ilmuwan kabarnya menemukan material plastik di luar angkasa, tepatnya di sekitar bulan Titan milik Saturnus. Merupakan 'propylene', material ini dianggap aneh karena bahan kimia ini umumnya digunakan di Bumi untuk membuat produk plastik atau Tupperware.
Propylene mengambang di atmosfer Titan yang berwarna orange. Titan seperti diketahui merupakan bulan es yang memiliki ukuran lebih besar dari Merkurius.
Suhu Titan diperkirakan mencapai minus 228 derajat Fahrenheit. Ilmuwan mengatakan, Titan merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki awan dan memiliki cuaca seperti di Bumi. Hanya saja, saat hujan, yang jatuh ialah kandungan metana cair.
Bulan milik planet bercincin ini juga kabarnya memiliki danau dan sungai. Meskipun demikian, sungai tersebut bukanlah air, melainkan metana dan etena cair.
"Metana mengambil peran yang sama seperti air di Titan. Ini menguap di permukaan dan kemudian jatuh sebagai hujan," ungkap NASA's Goddard Space Flight Center, seperti dikutip Latimes, Selasa (1/10/2013).
Penemuan propylene di atmosfer berkabut ini dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa. Rupanya, peneliti telah lama menanti akan kehadiran material tersebut di atmosfer Titan sejak 1980 melalui pantauan pesawat luar angkasa Voyager 1.
Propylene adalah gas karbon seperti propana dan propyne. Lebih dari 30 tahun yang lalu, instrumen Voyager mendeteksi adanya kandungan propana dan propyne di atmosfer Titan, tetapi ilmuwan belum menemukan propylene.
Untuk menemukan gas ini, Nixon menggunakan data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Cassini Composite Infrared Spectrometer. Instrumen tersebut berada di bagian tubuh Cassini, yang digunakan untuk mengukur tanda spektrum panas yang datang dari planet dan benda lainnya di tata surya.
Post a Comment